Peran Guru PPKn Dalam Membentuk Karakter Peserta Didik
Guru PPKn mengajak siswa berdiskusi diluar kelas
Pendidikan karakter mempunyai tujuan untuk mengajarkan
kebiasaan cara berpikir dan prilaku yang menbantu individu untuk hidup dan
bekerja sama sebagai keluarga, masyarakat, dan bernegara dan membantu mereka
untuk membuat keputusan yang dapat dipertanggung jawabkan. Pendidikan memiliki peranan
yang sangat penting dalam pembentuka karakter. Di dalam dunia pendidikan
sejumlah mata pelajaran dapat membentuk karakter bangsa, salah satu diantaranya
adalah mata pelajaran PPKn.
PPKn merupakan mata
pelajaran yang sarat isi
dengan nilai-
nilai
pancasila untuk membentuk kepribadian. PPKn
tidak cukup hanya
sampai
pada penghafalan, melainkan PPKn diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik dalam bentuk
perbuatan, nilai-nilai
yang terkandung dalam pancasila bukan untuk dihafal
melainkan
untuk dipraktekan
dalam
kehidupan nyata. Oleh karena itu
pembelajaran
PPKn
perlu mengutamakan perilaku
Dalam hidup berbangsa dan
bernegara dewasa ini PPKn sangatlah penting
dalam mewujudkan
pribadi bangsa yang berkualitas. Dan PPKn haruslah mampu menumbuhkan
kemandirian. Sehingga peserta didik dapat tumbuh sebagai manusia yang
berkualitas dalam keidupan berbangsa dan bernegara.
Dalam kondisi dewasa ini, dizaman yang sudah maju
PPKn seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena
dengan PPKn diharapkan bisa membentuk karakter peserta didik yang
memiliki kepribadian. Kepribadian adalah ciri atau karakteristik atau
gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentuk-bentuk yang
diterima dari lingkungan misalnya keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan
seseorang sejak lahir.
Akan tetapi di era globalisasi saat ini seiring
kemajuan teknologi, nilai-nilai kesopanan, budi pekerti seakan telah diabaikan.
Yang mengakibatkan prilaku yang peserta didik menyimpang.
Hal ini dikarenakan krisis
karakter bangsa. Kenakalan remaja di era
modern ini sudah melebihi batas yang sewajarnya. Banyak anak dibawah umur yang
sudah mengenal rokok, narkoba, freesex, dan terlibat banyak tindakan kriminal lainnya. Fakta ini
sudah tidak dapat diungkuri lagi, anda dapat melihat brutalnya remaja jaman
sekarang. Meningkatnya tingkat
kriminal di Indonesia tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa, tetapi banyak juga
dari kalangan para remaja. Tindakan kenakalan remaja sangat
beranekaragam dan bervariasi dan lebih terbatas jika dibandingkan tindakan
kriminal orang dewasa. Juga motivasi para remaja sering lebih sederhana dan
mudah dipahami misalnya : pencurian yang dilakukan oleh seorang remaja, hanya
untuk memberikan hadiah kepada mereka yang disukainya dengan maksud untuk
membuat kesan impresif
yang baik atau mengagumkan.
Permasalahan
yang paling serius adalah sering terjadinya kasus-kasus yang dilakukan oleh
peserta didik yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa Indonesia
Kasus
terbaru adalah datang dari Kabupaten Bima, Kahaba.-Pembunuhan sadis kembali
terjadi. M.Said (52) warga Rt 14 RW 07 Dusun Ngira Desa Kalampa Kecamatan Woha
meninggal ditikam anak kandungnya Sendiri, KML (17). Korba meninggal setelah
ditikam pelaku dibagian dadanya dengan menggunakan sebilah pisau sekitar Pukul
17.00 Wita. Jum’at (2/6). Kahaba.Net
Melihat permasalahan di atas
pendidikan karakter sangat dibutuhkan dalam pendidikan saat ini. Karena hanya
dengan pendidikan karakter sajalah yang bisa mengatasi
permasalahan-permasalahan tersebut. Selain itu juga guru sekolah sangat
berpengaruh dalam pembentukan karakter peserta didik.
Sebagai mata pelajaran di sekolah, pendidikan kewarganegaraan membicarakan tentang
warga negara dan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan warga negara,
seperti hak dan kewajibannya, peran dan tanggung jawab sebagai warga
negara, dan peraturan-peraturan hukum yang berlaku di
negaranya. Inti pendidikan kewarganegaraan adalah nilai-nilai kemanusiaan :
kesamaan, kebebasan, keadilan, solidaritas, dan prinsip-prinsip pegelolaan
hidup bernegara : partisipasi, transparansi atau keterbukaan,
tanggung jawab (responsiviness, accountability),
pemberdayaan (empowerment), dll.
Pendidikan kewarganegaraan membantu
peserta didik untuk membentuk pola pikir dan pola sikap sebagai seorang warga
negara yang mencerminkan atau selaras dengan nilai-nilai kemanusiaan. Termasuk
dalam pembentukan watak atau karakter, karena pendidikan kewarganegaraan
mencakup nilai-nilai hidup yang khas dari masyarakat sekitarnya. Pendidikan
kewarganegaraan juga membahas prilaku sosial yang terdapat dalam masyarakat
termasuk pembentukan karakter bangsa. Dengan mempelajari PKn diharapkan
masyarakat Indonesia menjadi warga negara yang baik dan berkarakter.
Karakter sendiri adalah watak
seseorang, yang meliputi
moral, prilaku, budi pekerti. Dalam kamus besar bahasa Indonesia belum
memasukan kata karakter,yang ada adalah ‘watak’ yang diatikan sebagai sifat
batin manusia yang mempengari segenap pikiran, tingkah
laku, budi
pekerti dan tabiat.
Pendidikan karakter bertujuan untuk
meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah
pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara
utuh. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta
didik mampu secara mandiri
meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi
serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud
dalam perilaku sehari-hari. Selama ini, pendidikan informal terutama dalam lingkungan
keluarga belum memberikan kontribusi
berarti dalam mendukung
pencapaian kompetensi dan
pembentukan karakter peserta didik. Kesibukan dan aktivitas kerja orang tua
yang relatif tinggi, kurangnya pemahaman orang tua
dalam mendidik anak
di
lingkungan
keluarga, pengaruh pergaulan di
lingkungan sekitar, dan pengaruh
media
elektronik ditengarai bisa berpengaruh negatif terhadap
perkembangan dan
pencapaian hasil
belajar peserta didik.
Peran guru Pendidikan Pancasiala dan Kewarganegaraan dalam pembentukan
karakter peserta didik dilingkungan sekolah sangalah diperlukan dengan adanya Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan yang arahnya dan tujuanya untuk membentuk peserta
didik yang mempunyai keperibadian yang luhur sesuai dengan falsafah hidup
bangsa yaitu pancasila. Pendidikan karakter yang terinklut dalam pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan akan sangat membantu dalam upaya membentuk keperibadian serta karakter peserta didik yang berakhlak, berbudi pekerti, bermoral dan taat terhadap segala peraturan yang ada. Namun
saya rasa, seorang pendidik saja yang berusaha dalam membentuk karakter peserta
didik itu akan sangat sulit seharusnya faktor-faktor lainpun harus ikut
berperan aktif dalam membentuk keperibadian dan karakter peserta didik. Dari pihak
sekolah sendiri harus menciptakan suasana yang mmbuat peserta didik nyaman
untuk berada disekolah, kemudian masyarakatpun harus ikut ambil andil dalam
segala program-program sekolah yang mengarah kepada peserta didik dan terakhir
khusus terhadap orang tua harus lebih intensif dalam mengawasi pergaulan dan
perkembangan hidup dari anak mereka.
Daftar Pustaka
Ø
Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta : Paradigma, 2003
Ø
Muslich Masnur, Pendidikan
Karakter Menjawab Tenang Krisis Multidimensi, Jakarta
: Bumi Aksara, 2011
Oriental Star Casino: Review, bonuses, promotions and games
ReplyDeleteOriental Star หาเงินออนไลน์ Casino: A World-Class Casino 제왕카지노 with Great Bonuses septcasino